1. Kapur
tohor (CaO) digunakan untuk melabur rumah agar tampak putih bersih. Sebelum
kapur dipakai, terlebih dahulu dicampur dengan air dan terjadi reaksi yang
disertai panas. Apakah reaksi ini eksoterm atau endoterm? Bagaimana perubahan
entalpinya?
Jawab:
Reaksi yang terjadi:
CaO(s) + H2O(l)→ Ca(OH)2 (s)
Oleh karena timbul panas, artinya reaksi tersebut melepaskan kalor atau reaksinya eksoterm, ini berarti kalor hasil reaksi lebih rendah dari pereaksi. Jika reaksi itu dilakukan pada tekanan tetap (terbuka) maka kalor yang dilepaskan menyatakan perubahan entalpi ( ΔH) yang harganya negatif.
Jawab:
Reaksi yang terjadi:
CaO(s) + H2O(l)→ Ca(OH)2 (s)
Oleh karena timbul panas, artinya reaksi tersebut melepaskan kalor atau reaksinya eksoterm, ini berarti kalor hasil reaksi lebih rendah dari pereaksi. Jika reaksi itu dilakukan pada tekanan tetap (terbuka) maka kalor yang dilepaskan menyatakan perubahan entalpi ( ΔH) yang harganya negatif.
2. Sepotong
es dimasukkan ke dalam botol plastik dan ditutup. Dalam jangka waktu tertentu
es mencair, tetapi di dinding botol sebelah luar ada tetesan air. Dari mana
tetesan air itu?
Jawab:
Perubahan es menjadi cair memerlukan energi dalam bentuk kalor. Persamaan kimianya:
H2O(s) + kalor → H2O( l)
Jawab:
Perubahan es menjadi cair memerlukan energi dalam bentuk kalor. Persamaan kimianya:
H2O(s) + kalor → H2O( l)
3. Larutan
NaHCO3 (baking soda) bereaksi dengan asam klorida menghasilkan larutan natrium
klorida, air, dan gas karbon dioksida. Reaksi menyerap kalor sebesar 11,8 kJ
pada tekanan tetap untuk setiap mol baking soda. Tuliskan persamaan termokimia
untuk reaksi tersebut.
Jawab:
Persamaan kimia setara untuk reaksi tersebut adalah
NaHCO3(aq) + HCl(aq)→ NaCl(aq) + H2O( l) + CO2(g)
Oleh karena reaksi membutuhkan kalor maka entalpi reaksi dituliskan positif.
Persamaan termokimianya:
NaHCO3(aq) + HCl(aq)→ NaCl(aq) + H2O( l) + CO2(g) ΔH= +11,8 kJ
Jawab:
Persamaan kimia setara untuk reaksi tersebut adalah
NaHCO3(aq) + HCl(aq)→ NaCl(aq) + H2O( l) + CO2(g)
Oleh karena reaksi membutuhkan kalor maka entalpi reaksi dituliskan positif.
Persamaan termokimianya:
NaHCO3(aq) + HCl(aq)→ NaCl(aq) + H2O( l) + CO2(g) ΔH= +11,8 kJ
4. Sebanyak
2 mol H2(g) dan 1 mol O2(g) bereaksi membentuk air disertai pelepasan kalor
sebesar 572 kJ.
2H2(g) + O2(g) → 2H2O( l) ΔH = –572 kJ
Tuliskan persamaan termokimia untuk pembentukan satu mol air. Tuliskan juga reaksi untuk kebalikannya.
Jawab:
Pembentukan satu mol air, berarti mengalikan persamaan termokimia dengan faktor
½ .H2(g) + ½ O2(g)→ H2O( l) ΔH = – 286 kJ
Untuk reaksi kebalikannya:
H2O( l) → H2(g) + ½ O2(g) ΔH = + 286 kJ
2H2(g) + O2(g) → 2H2O( l) ΔH = –572 kJ
Tuliskan persamaan termokimia untuk pembentukan satu mol air. Tuliskan juga reaksi untuk kebalikannya.
Jawab:
Pembentukan satu mol air, berarti mengalikan persamaan termokimia dengan faktor
½ .H2(g) + ½ O2(g)→ H2O( l) ΔH = – 286 kJ
Untuk reaksi kebalikannya:
H2O( l) → H2(g) + ½ O2(g) ΔH = + 286 kJ
5. Berapa
kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air dari 25°C menjadi 60°C?
Diketahui kalor jenis air, c = 4,18 J g–°C–1.
Jawab:
Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air adalah sebesar 50 kali 1 g air. Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebesar 35°C adalah sebanyak 35 kali kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1°C. Jadi, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air dari 25°C menjadi 60°C (ΔT = 35°C) adalah
Q = m c ΔT
= 50 g × 4,18 J g–1°C–1 × 35°C
= 7,315 kJ
Jawab:
Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air adalah sebesar 50 kali 1 g air. Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebesar 35°C adalah sebanyak 35 kali kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1°C. Jadi, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 50 g air dari 25°C menjadi 60°C (ΔT = 35°C) adalah
Q = m c ΔT
= 50 g × 4,18 J g–1°C–1 × 35°C
= 7,315 kJ
6. Sebanyak
75 mL air dipanaskan dengan LPG. Jika tidak ada kalor yang terbuang, berapa
kalor yang dilepaskan oleh LPG jika suhu air naik dari 25°C menjadi 90°C? Kalor
jenis air, c = 4,18 J g –1°C–1, massa jenis air 1 g mL–1
Jawab:
• Ubah satuan volume air (mL) ke dalam berat (g) menggunakan massa jenis air.
• Hitung kalor yang diserap oleh air
• Hitung kalor yang dilepaskan dari hasil pembakaran gas LPG
ρ air = 1g mL–1 atau mair = ρ air × volume air
mair = 1 g mL–1 × 75 mL= 75 g
Kalor yang diserap air:
Qair = 75 g × 4,18 J g –1°C–1 × (90–25)°C
= 20,377 kJ
Kalor yang diserap air sama dengan kalor yang dilepaskan oleh pembakaran gas LPG.
Qair = QLPG atau QLPG = 20,377 kJ
Jadi, kalor yang dilepaskan oleh hasil pembakaran gas LPG sebesar 20,377 kJ.
Jawab:
• Ubah satuan volume air (mL) ke dalam berat (g) menggunakan massa jenis air.
• Hitung kalor yang diserap oleh air
• Hitung kalor yang dilepaskan dari hasil pembakaran gas LPG
ρ air = 1g mL–1 atau mair = ρ air × volume air
mair = 1 g mL–1 × 75 mL= 75 g
Kalor yang diserap air:
Qair = 75 g × 4,18 J g –1°C–1 × (90–25)°C
= 20,377 kJ
Kalor yang diserap air sama dengan kalor yang dilepaskan oleh pembakaran gas LPG.
Qair = QLPG atau QLPG = 20,377 kJ
Jadi, kalor yang dilepaskan oleh hasil pembakaran gas LPG sebesar 20,377 kJ.
7. Ke dalam
kalorimeter dituangkan 50 g air dingin (25°C), kemudian ditambahkan 75g air
panas (60°C) sehingga suhu campuran menjadi 35°C. Jika suhu kalorimeter naik
sebesar 7°, tentukan kapasitas kalor kalorimeter? Diketahui kalor jenis air =
4,18 J g–1 °C–1.
Jawab:
Kalor yang dilepaskan air panas sama dengan kalor yang diserap air dingin dan kalorimeter.
QAir panas = QAir dingin + QKalorimeter
QAir panas = 75 g × 4,18 J g – 1 °C –1× (35 – 60)°C
= – 7.837,5 J
QAir dingin = 50 g × 4,18 J g – 1 °C –1 × (35 – 25)°C
= + 2.090 J
Qkalorimeter = Ck × Δ T
Oleh karena energi bersifat kekal maka
QAir panas + QAir dingin + QKalorimeter = 0
–7.837,5 J + 2.090 J + (Ck . 7°C) = 0
Ck = 7.837,5 2.090 J/7°C =821 J °C
Jadi, kapasitas kalor kalorimeter 821 J °C–1.
Jawab:
Kalor yang dilepaskan air panas sama dengan kalor yang diserap air dingin dan kalorimeter.
QAir panas = QAir dingin + QKalorimeter
QAir panas = 75 g × 4,18 J g – 1 °C –1× (35 – 60)°C
= – 7.837,5 J
QAir dingin = 50 g × 4,18 J g – 1 °C –1 × (35 – 25)°C
= + 2.090 J
Qkalorimeter = Ck × Δ T
Oleh karena energi bersifat kekal maka
QAir panas + QAir dingin + QKalorimeter = 0
–7.837,5 J + 2.090 J + (Ck . 7°C) = 0
Ck = 7.837,5 2.090 J/7°C =821 J °C
Jadi, kapasitas kalor kalorimeter 821 J °C–1.
8. Dalam kalorimeter yang telah
dikalibrasi dan terbuka direaksikan 50g alkohol dan 3g logam natrium. Jika suhu
awal campuran 30°C dan setelah reaksi suhunya 75°C, tentukan ΔHreaksi.
Diketahui kalor jenis larutan 3,65 J g–1 °C–1, kapasitas kalor kalorimeter 150
J °C–1, dan suhu kalorimeter naik sebesar 10°C.
Jawab:
Kalor yang terlibat dalam reaksi:
Qreaksi + Qlarutan + Qkalorimeter = 0
Qreaksi = –(Qlarutan + Qkalorimeter)
Qlarutan = (mlarutan) (clarutan) ( ΔT)
= (53g) (3,65 J g–1°C–1) (45°C)
= 8.705,25 J
Qkalorimeter = (Ck) ( Δ T)
= (150 J °C–1) (10°C) = 1.500 J
Qreaksi = –(8.705,25 + 1.500) J = –10.205,25 J
Jadi, reaksi alkohol dan logam natrium dilepaskan kalor sebesar 10.205 kJ. Oleh karena pada percobaan dilakukan pada tekanan tetap maka Qreaksi = Δ Hreaksi = –10.205 kJ.
Jawab:
Kalor yang terlibat dalam reaksi:
Qreaksi + Qlarutan + Qkalorimeter = 0
Qreaksi = –(Qlarutan + Qkalorimeter)
Qlarutan = (mlarutan) (clarutan) ( ΔT)
= (53g) (3,65 J g–1°C–1) (45°C)
= 8.705,25 J
Qkalorimeter = (Ck) ( Δ T)
= (150 J °C–1) (10°C) = 1.500 J
Qreaksi = –(8.705,25 + 1.500) J = –10.205,25 J
Jadi, reaksi alkohol dan logam natrium dilepaskan kalor sebesar 10.205 kJ. Oleh karena pada percobaan dilakukan pada tekanan tetap maka Qreaksi = Δ Hreaksi = –10.205 kJ.
0 komentar:
Posting Komentar